Beranda | Artikel
Jalan Menuju Keselamatan
Rabu, 20 September 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Jalan Menuju Keselamatan adalah kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada Ahad, 1 Rabi’ul Awal 1445 H / 17 September 2023 M.

Kajian Tentang Jalan Menuju Keselamatan

لا نعدل بالسلامة شيئا

“Kita tidak bisa menyamakan keselamatan dengan apapun juga.”

Karena kita semua pasti ingin selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, selamat dari fitnah, selamat dari hal-hal yang bisa merusak keimanan, selamat dari hal-hal yang bisa menyebabkan kita tidak bisa istiqamah.

Banyak orang mencari keselamatan hanya sebatas duniawiyah saja; selamat dari sisi hartanya, selamat dari sisi badannya. Keselamatan dunia yang sifatnya seperti ini bukan tanda bahwa Allah merahmati seorang hamba. Tapi keselamatan yang hakiki di dunia ini adalah selamat dari fitnah.

Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

 إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن

“Hakikatnya orang yang bahagia itu yang dijauhkan dari fitnah.” (HR. Abu Dawud)

Nabi mengatakan hakikat kebahagiaan itu ketika kita diselamatkan dari fitnah. Fitnah syubhat dan fitnah syahwat. Fitnah syubhat adalah pemikiran-pemikiran yang menyesatkan, yang bisa merusak aqidah dan keimanan. Fitnah syahwat adalah fitnah yang berhubungan dengan tiga perkara: harta, tahta, dan wanita. Dan ini pasti berhubungan dengan syahwat.

Maka ketika kita diselamatkan oleh Allah dari fitnah yang bisa merusak agama dan keimanan, demi Allah itu hakikat keselamatan.

Kita juga berharap selamat dari adzab kubur. Apalagi keselamatan dalam kehidupan akhirat dari adzab api neraka. Semua kita mengharapkan selamat. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu meminta keselamatan di waktu pagi dan petang.

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku. Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku. Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau…”

Maksudnya yaitu kita memohon agar diselamatkan dari melakukan perbuatan maksiat, diselamatkan badan kita dari hal-hal yang dibenci oleh Allah, demikian pula dari penyakit-penyakit dan yang lainnya.

Minta keselamatan supaya mata kita tidak suka jalalatan, melihat yang tidak-tidak, supaya mata kita ini dipelihara dari melihat sesuatu yang dibenci oleh Allah, dan dipelihara dari berbagai macam penyakit-penyakit itu.

Lihat: Dzikir Pagi dan Dzikir Petang

Kata sebagian Rawi, betapa seringnya Rasulullah meminta afiat (keselamatan) kepada Allah. Tidak ada sesuatu yang paling sering Rasulullah ucapkan dari meminta afiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demi Allah ini yang harus kita usahakan, bagaimana kita selamat. Yang terpenting adalah selamat aqidah, iman dan agama kita. Apalagi kita hidup di zaman yang penuh fitnah. Banyak sekali pemuda-pemuda yang terhempas oleh fitnah yang ada di zaman sekarang. Tontonan-tontonan aurat yang membuat kita lalai dari kehidupan akhirat. Tontonan-tontonan yang berbau kesyirikan, sehingga menyebabkan banyak di antara kita tidak merasa bahwa iman mengalami kemunduran.

Kemunduran iman itu memang sedikit demi sedikit, tidak sekaligus. Tadinya suka shalat malam, sekarang sudah tidak. Tadinya suka baca Qur’an, sekarang baca koran. Tadinya suka shalat sunnah, sekarang sudah mulai dikurangi. Tadinya rajin ke majelis taklim seminggu tiga kali, sekarang sudah berkurang jadi seminggu sekali. Lama-lama menjadi sebulan sekali.

Tadinya MasyaAllah hatinya selalu rindu ingin shalat berjamaah ke masjid, sekarang sudah mulai bolong-bolong. Sudah begitu, kita tidak merasa kalau iman sedang mengalami erosi dan sedang menuju ketidakselamatan. Banyak di antara kita tidak merasakan itu.

Jalan Keselamatan

Ketika kita tahu sebuah jalan, tapi kalau tidak ada keinginan untuk menempuh jalan itu, maka susah. Makanya kata Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah, seseorang untuk dapat hidayah harus bisa menggunakan dua kekuatan: kekuatan keinginan dan kekuatan ilmu tentang jalan keselamatan itu.

Jika ada seseorang yang mempunyai keinginan kuat untuk mengikuti jalan keselamatan, tapi ternyata tidak punya ilmu tentang jalan keselamatan itu seperti apa, akibatnya jadi salah jalan.

Jika ada seseorang mempunyai kekuatan ilmu, dia tahu jalan keselamatan, tapi lemah keinginan untuk meniti jalan dan menempuhnya. Akhirnya yang terjadi adalah dia tahu ini kebenaran dan jalan keselamatan, tapi lebih selera kepada syahwat dan hawa nafsu.

Makanya siapapun yang ingin mendapatkan jalan keselamatan, miliki dulu dua modal ini:

Kita harus ada keinginan yang kuat untuk meniti jalan keselamatan. Niat yang kuat adalah modal. Kalau seseorang tidak punya niat yang kuat dan cita-cita serta kesungguhan, sulit baginya ita untuk bisa meniti jalan keselamatan. Setelah ada keinginan, sempurnakan dengan kekuatan ilmu tentang jalan keselamatan.

Bagaimana meraih kekuatan ilmu? Tentu semua kita sudah tahu kita wajib menuntut ilmu, duduk di majelis taklim, mengkaji Al-Qur’an, mengkaji hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Maka siapapun orang-orang yang diberikan oleh Allah semangat untuk menuntut ilmu, demi Allah dia sudah diberikan oleh Allah sesuatu yang luar biasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Dengarkan dan Download Kajian Jalan Menuju Keselamatan

Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link kajian ini ke media sosial Antum. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Antum semua.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53350-jalan-menuju-keselamatan/